Pakar: cegah banjir dengan konservasi ekosistem

pakar ilmu biologi tanah dari fmipa universitas andalas, prof dr ir fachri ahmad m.sc menyampaikan, bencana banjir yang sering melanda wilayah indonesia termasuk pusat ibukota negara jakarta harus dicegah mulai dari hulu melalui melaksanakan konservasi ekosistem.

banjir sulit seperti pada jakarta merupakan musibah yang berulang-ulang juga ingin terjadi dulu pada tahun-tahun yang akan datang, kata pada padang, rabu.

bahkan mungkin banjir jakarta mau lebih hebat dari dan sudah terjadi biarpun sungai-sungai telah dihilangkan dari timbunan sampah, tanggul sungai diperbaiki, juga dam pengendali permukaan air dan kanal-kanal diperbaiki dengan seksama, tambahnya.

untuk mengatasi banjir jakarta tersebut dengan begini mesti menoleh ke daerah tangkapan hujan dan airnya mengalir ke jakarta yakni pada kurang lebih gunung salak, gunung gede serta gunung pangrango, ujarnya.

Informasi Lainnya:

ia menyampaikan, manakala diamati daerah-daerah sekitar bogor, ciawi juga puncak, maka banyak perseteruan hebat antara tuntutan ekonomi dan ekosisitem lingkungan dalam wilayah itu.

desakan pemakaian lahan pertanian yang meningkat, kios-kios serta bangunan hotel semakin ramai, ditambah melalui dibangunnya resort dan properti peristirahatan, sehingga konsekuensinya ialah, terganggunya hutan hujan tropis dalam wilayah tersebut, katanya..

sementara curah hujan dalam daerah tersebut tinggi sekitar 4.000 mm/per tahun, meupakan kasus air yang besar serta patut dikendalikan dengan seksama, papar fachri yang serta mantan rektor universitas andalas itu.

ia menunjukan, ada keuntungan harus cermati, mulai daripada sifat tanah, topografi, geomorfologi, ekosisitem, perkembangan populasi warga dan yang dituntut kehidupannya.

faktor-faktor itu erat kaitannya melalui peristiwa banjir dalam jakarta oleh karenanya diyakini cukup sulit menangani faktor-faktor tersebut, namun dengan keterbatasan skill, paling tidak banyak pilihan penentu dan dapat dipelajari melalui melakukan upaya konservasi tanah serta ekosistemnya, tambah mantan wakil gubernur sumatera barat itu.

menurut dia, karena hutan-hutan hujan tropis sudah ada yang ditebangi daerah tangkapan air mulai menipis serta tidak bisa dulu menahan air hujan yang tinggi.

dengan mengalir air dipermukaan dengan segeralah, 2012 masuk ke sungai serta web lain yang bermuara dalam jakarta, maka banjir tak bisa dihindari.

fachri yang dan mantan rektor universitas bung hatta tersebut menungkapkan, berdasarkan kondisi diatas dengan begini mesti diusulkan pertimbangan menggarap konservasi ekosistim lingkungan tersebut melalui model, penghijauan kembali melalui menanam pohon-pohon pelindung, dalam lahan-lahan kosong, selama daerah tangkapan air.

lalu, mengontrol deforestrasi, agar tidak menjalar kemana-mana, tergolong kelereng-lereng gunung, akibat tekanan perkembangan populasi.

kemudian, jika mungkin dari sudut sosiologi dan perkembangan urban, fisik, dan teknologi, sungai ciliung dibendung juga dialirkan ke suatu danau kecil buatan, untuk menghindari overflow sungai tersebut. selanjutnya, berdasarkan profesor fachri ahmad, usah terbuat jalur-jalur kanal buatan pada jakarta yang berguna supaya mengintervensi banjir juga mengalirkan air dengan bersegeralah ke laut.